Saturday 24 September 2011

This is About Our Faith

It’s not about our knowledge, it’s not about how smart we are, it’s about our faith! 
Ketika disibukkan oleh pertemuan awal dengan para Camen atau Calon Resimen Mahasiswa untuk latsar 66 (" "), kami kedatangan alumni Menwa, beliau seorang Trainer atau Motivator. Dan untungnya di sini saya sangat suka dengan kata-kata pembangun tersebut.

Makna yang indah dari setiap kata membuat saya ingin langsung menuangkan segaka sesuatu yang sangat mengena dan membekas di benak saya.

Singkat cerita dari apa yang masih saya ingat, beliau menanyakan pada kami apa arti dari kata sabar di mana setiap individu pasti memiliki makna yang berbeda. “Menahan diri.” kata saya. “Pasrah.” Sahut teman saya. Beliau menambahkan bahwa sabar boleh berarti pasrah akan tetapi yang dimaksud adalah berserah diri pada Tuhan dan melakukan perubahan atau pergerakan lain, move on. 

Misalnya ketika kita dihadapkan suatu permasalahan, kita boleh saja merasa sedih, anak muda biasa menyebutnya ‘galau’. Akan tetapi di samping kesedihan itu kita harus melakukan sesuatu yang baru jangan sampai kesedihan itu membuat kita malah terpuruk.

Contoh lain suatu organisasi, di mana dalam kurun waktu setahun pasti akan ada konflik sebagai wujud titik jenuh akan segala rutinitas yang harus dilakukan. Banyak bahkan hampir semua orang mengatakan bahwa lari dari masalah bukanlah jawaban dari konflik tersebut. Namun apabila ada individu yang bertindak demikian, dapat dikatakan bahwa mental orang tersebut lemah. Maka pastilah sabar menjadi kunci utamanya.

Cerita lain, beliau juga bercerita sedikit mengenai daripada sedekah. “Bersedekah tidak harus menunggu kaya. Karena kita akan kaya karena bersedekah.” Memang kita sering mendengar kata-kata tersebut atau bahkan mudah untuk mengatakannya. Akan tetapi bagaimana kenyataannya?

Begitu banyak keajaiban-keajaiban yang akan kita rasakan dengan seringkali bersedekah. Seperti apabila kita memberi 1, maka kita akan mendapat 2. Bila kita memberi 2, maka kita akan mendapat 3. Begitu seterusnya.

Meskipun suatu ketika kita pasti pernah bergumam, “padahal saya sudah sering beramal, akan tetapi kenapa Tuhan masih saja belum memberikan apa yang saya minta?” Teruslah beramal dan meminta padaNya. Jangan takut Tuhan tidak akan mengabulkan doa kita. Tuhan hanya belum memberi kita, karena ia masih menutupi dosa-dosa yang telah kita perbuat dengan amal-amal, perbuatan baik kita.

No comments:

Post a Comment

x