Thursday 20 October 2011

Teman = Keluarga = Anugerah

Tepat pada hari Rabu tanggal 19 Oktober 2011, auk datang ke acara syukuran pembukaan untuk suatu wirausaha yang masih sangat 'hangat'. Java Computer. Bergerak di bidang jasa, seperti reparasi PC/ laptop, notebook, backup, instalasi, dan sebagainya. Yang sebenarnya usaha tersebut telah berjalan untuk beberapa bulan. Sementara baru sekitar seminggu yang lalu undangan peresmiannya dilayangkan secara lisan oleh Fat kepadaku.

Berangkat pukul 19.00 ke kampus untuk menemui Fat yang sudah menunggu. Setelah itu menjemput Om Dio dan kemudian langsung meluncur ke DP (Daerah Persiapan) yang bertempat di Jalan Jagir Wonokromo no. 120. Hanya selisih beberapa rumah dari Sekolah Menengah Atas Budi Sejati Surabaya.

Sampai di sana aku, Fat dan Om Dio langsung disambut hangat oleh kelima personil dari Java Computer. Tunggu sebentar! Hangat di sini mempunyai dua arti. Hangat karena senyum lebar mereka yang membuat kami bahagia, atau hangat karena memang suasananya dapat dikatakan hot oleh para penghuni ruangan tersebut. Tapi itu tidaklah penting! Lanjut oleh kelima personil: Sinchan, Seftyan, Memet, Mas Puji, Chicco. Kami semua masih menjabat sebagai Mahasiswa, detilnya kami satu kelas. Dan undangan lain seperti Redi teman lama kamu dan ceweknya Mas Puji.

Adalah suatu hal kecil dengan cara datang ke acara pembukaan usaha seorang kerabat. Tapi entah bagaimana bisa ketika merayakan bahkan selesai acara aku merasa suatu hal yang berbeda.

Acara dimulai dengan pembacaan doa dan harapan oleh Fat. Dilanjutkan dengan pemberian saran yang dimulai dari Om Dio yang dipercaya karena telah memiliki segudang pengalaman. Dilanjut oleh Fat, dan tiba-tiba ke aku yang tetap 'plonga-plongo' -___-. Setelah itu acara yang dapat dikatakan inti atau yang sudah ditunggu-tunggu pun tiba. Yaitu makan-makan. Karena penyetan dengan sambel dan es jeruk yang menyala sedari tadi sudah berbaris di hadapan kami.

Perut kenyang, hati senang, mata terang. Acara dilanjut dengan obrolan masing-masing. Redi, Sinchan dan Om Dio membahas tentang yang aku sendiri kurang paham. Obrolan kami semua sembari menyantap ketan yang waktu aku datang, ya memang sudah ada di situ. Kemudian Memet, Mas Puji, Fat, Chicco, Seftyan dan aku yang guyon, ngakak bareng. Dengan topik kebodohan yang dilakukan ketika Pensi (Pelatihan Kepemimpinan Sistem Informasi) yang telah dilaksanakan sekitar 2 pekan yang lalu. Yang tentunya mustahil untuk diulang kembali. Di sela-sela percakapan atau guyonan, Seftyan sempat bercerita sedikit ke aku perihal yang akhir-akhir ini membuatnya galau. Dan memang jujur sangat jujur dimana cerita tersebut dari dulu membuat aku trenyuh.

Sekali lagi aku merasa berbeda sekali kegiatan yang telah berlangsung hanya dalam kurang lebih 2 jam tersebut. Aku merasa benar-benar akan dan sedang menjadi orang yang sebenarnya. Sayang sekali tidak ada dari kami yang prepare untuk mendokumentasikan, mengambil gambar dari ritual tersebut.

Waktu telah menunjukan pukul 22.00, Fat dan Om Dio mengusulkan untuk pulang, dan akhirnya kami pun saling berjabat tangan. Suatu hal kecil yang memang asing sekali kami lakukan karena keseharian di kampus. Kemudian kami pun berhamburan keluar dari base camp Java untuk pulang ke rumah masing-masing.

Jujur ya, dengan adanya acara yang hanya menyita sekitar3 jam tersebut, jujur dari duualam banget hatiku, aku merasa sangat amat bahagia. Aku merasa ringan akan beban , merasa nyaman, bangga dan banyak sekali bersyukur memiliki sahabat-sahabat seperti kalian.

Aku tahu, aku sadar mungkin postingan ini tampak sangat-amat berlebihan, tidak penting atau bahkan kalian merasa terganggu dengan adanya. Tapi aku merasa dianggap dan menganggap kalian semua layaknya sebagai saudara selebihnya keluarga sendiri.

Sampaiku di rumah, aku sudah tak sabar untuk meluapkan emosiku pada pensil dan berlembar-lembaran kertas. Hingga akhirnya akupun dapat menuliskan semua ini: Jangan dibaca.

No comments:

Post a Comment

x