Monday, 16 January 2012

Merindukan Jajanan SD

Hari ini Senin, 16 Januari 2012 bertepatan dimana saya masih dalam suasana Ujian Akhir Semester 3 di kampus. Yang kebetulan kurang 2 mata kuliah lagi. Salah seorang teman sekelas, Cita alias @citaernanda malam harinya me-mention saya. Dia mengajak saya untuk berkuliner ria. Berbeda dengan acara kuliner pada umumnya, di sini kami bermaksud untuk berkuliner ria ke sekolah dasar terdekat dengan kampus.

Singkat cerita setelah saya selesai ujian pukul 11.00, saya, cita dengan teman sekelas saya satunya, Lia alias @lhiaaakei langsung berangkat ke SDN MA 2 - 615 Surabaya. Dan tidak salah lagi itu merupakan tempat dimana saya menuntut ilmu dulu ketika duduk di sekolah dasar. Ya rasanya sedikit bangga :) dengan cuaca yaa memang sedikit tidak mendukung karena mendung, gerimis, bahkan hujan.

Sampai disana kami disambut dengan hampir 10 pedagang kaki lima. Sekitar pukul 12.00 memang saat-saat dimana anak-anak sekolah pulang atau keluar sekolah. Dan membuat suasana menjadi ramai. Bingung mau beli apa, akhirnya pertama kami memutuskan untuk menghampiri bapak yang menjual cireng, tempura, sosis dan sejenisnya. Benar-benar khas makanan anak SD. Terlebih dengan harga jual Rp 500,- perbuahya. Dengan hanya bermodalkan selembar uang 5000. Kemudian sisanya 2500 saya buat untuk membeli batagor. 

Seketika hujan turun. Lumayan deras. Dan kami bertiga pun duduk dikursi dekat seorang ibu dengan kentang dan tahu crispy. Dengan pengkondisian yang sedikit 'memaksa' kami pun langsung membuka sesi curhat. Sesekali di tengah curhat, kami membahas hal-hal ketika kita SD, istilah kerennya flashback. Mulai dari apa yang kita punya, jajan, uang saku, bahkan membanding-bandingkan antara apa yang dimiliki oleh siswa SD sekarang dengan jaman kami dahulu kala. Misalnya gadget.

Jajanan di SD memang tidak pernah mati gaya menurut saya. Aneka makanannya selalu bikin ketagihan dan bikin kangen. Apalagi bila dibandingkan dengan realita kehidupan makanan di kampus. Dimana selembar 5000 rupiah tidak mendapatkan makanan yang jumlahnya cocok dengan harganya. Ini jujur isi hati lohh.. Sedangkan di SD sudah bisa dapat aneka makanan semau kita.

Yaaa sekedar saran. Sebaiknya kalau jajan langsung ke sekolah dasar terdekat saja. Dan selalu ingat kata mama, "Jangan jajan sembarangan. Dan cuci tangan sebelum makan!" :D

3 comments:

  1. MURAH MERIAH MERAKYAT
    mgqn itu kata yg tepat untuk 'mnyimpulkan' keunggulan jajanan SD dibandingkan makanan d kantin2 kampus. Meski begitu, tak jarang bahan2 kimia berbahaya banyak digunakan para "lek2" yang hanya mentingin keuntungan berlipat ganda (masa bodoh ama bocah pembelinya). Jadi qt harus >cermat dlm mmilih jajanan "murah", OJO NGGRAGAS.. hehehehehe.

    ReplyDelete
  2. Kalo buat kita sih menurutku tidak begitu jadi masalah karena kan yaa kita bisa membedakan mana yang baik atau tidak. Yang jadi masalah itu ya gimana anak-anak sekolah itu bisa lebih berhati-hati. Toh mereka juga belum bisa memikirkan apa akibat atau efek terburuk dari jajan itu.
    Tapi memang benar. Tidak peduli apa bahan utama daripada saos yang digunakan. Tapi bagaimana kenikmatan daripada jajan tsb. Karena rasa gapernah bohong #ehh iklan

    ReplyDelete

x