RSS Feed
Twitter
Kamis, 02/09/2010 14:01 WIB
Jakarta - Puluhan anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta mengelar aksi keprihatinan menuntut Presden Susilo Bambang Yudhoyono bersikap tegas terhadap Malaysia. Mereka menyatakan tidak ada kompromi demi tegaknya kedaulatan NKRI.
Aksi tersebut digelar di simpang empat Kantor Pos Besar atau di titik nol kilometer Yogyakarta. Dalam aksi itu mereka mengenakan uniform lengkap pakaian dinas lapangan (PDL) warna hijau dan pakaian dinas harian warna krem lengkap dengan baret ungu.
Setelah menggelar orasi sebagai wujud keprihatinan di tengah-tengah titik nol kilometer, massa kemudian melanjutkan aksi di depan pintu gerbang Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.
"Negara kita memang cinta damai tetapi kemerdekaan dan kedaulatan jauh lebih penting. Kami tidak rela kedaulatan negara kami diinjak-injak," kata Koordinator aksi, Hartono.
Hartono mengatakan Presiden SBY harus bersikap tegas terhadap Malaysia demi menjaga kedaulatan dan kehormatan atas pelecehan harga diri Indonesia oleh Malaysia. "Kedaulatan dan harga diri suatu bangsa harus ditegakkan di manapun," tegasnya.
Namun Hartono bisa memahami dan mungkin ada pertimbangan khusus dari Presiden.� Sikap tegas tidak harus dilakukan dengan perang.
"Ke depan kami ingin Indonesia bersikap tegas terhadap Malaysia. Tidak ada kompromi dalam mempertahankan sejengkal wilayah kita. Delegasi Indonesia yang akan mengikuti perundingan perbatasan laut dengan Malaysia di Kinibalu� 6 September 2010, harus tegas," kata Hartono.
Setelah membacakan pernyataan sikap, massa melanjutkan aksi long march di sekitar Jalan Malioboro. Mereka membawa bendera merah putih dan bendera lambang kesatuan menwa Mahakarta serta� menyanyikan lagu 'Indonesia Raya.' Aksi yang berlangsung tertib itu juga tidak mendapatkan pengawasan ketat dari aparat.
Aksi tersebut digelar di simpang empat Kantor Pos Besar atau di titik nol kilometer Yogyakarta. Dalam aksi itu mereka mengenakan uniform lengkap pakaian dinas lapangan (PDL) warna hijau dan pakaian dinas harian warna krem lengkap dengan baret ungu.
Setelah menggelar orasi sebagai wujud keprihatinan di tengah-tengah titik nol kilometer, massa kemudian melanjutkan aksi di depan pintu gerbang Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.
"Negara kita memang cinta damai tetapi kemerdekaan dan kedaulatan jauh lebih penting. Kami tidak rela kedaulatan negara kami diinjak-injak," kata Koordinator aksi, Hartono.
Hartono mengatakan Presiden SBY harus bersikap tegas terhadap Malaysia demi menjaga kedaulatan dan kehormatan atas pelecehan harga diri Indonesia oleh Malaysia. "Kedaulatan dan harga diri suatu bangsa harus ditegakkan di manapun," tegasnya.
Namun Hartono bisa memahami dan mungkin ada pertimbangan khusus dari Presiden.� Sikap tegas tidak harus dilakukan dengan perang.
"Ke depan kami ingin Indonesia bersikap tegas terhadap Malaysia. Tidak ada kompromi dalam mempertahankan sejengkal wilayah kita. Delegasi Indonesia yang akan mengikuti perundingan perbatasan laut dengan Malaysia di Kinibalu� 6 September 2010, harus tegas," kata Hartono.
Setelah membacakan pernyataan sikap, massa melanjutkan aksi long march di sekitar Jalan Malioboro. Mereka membawa bendera merah putih dan bendera lambang kesatuan menwa Mahakarta serta� menyanyikan lagu 'Indonesia Raya.' Aksi yang berlangsung tertib itu juga tidak mendapatkan pengawasan ketat dari aparat.
Really proud and thanks for:
Bagus Kurniawan - detikNews
Bagus Kurniawan - detikNews
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete